Tuesday, February 19, 2013

Ayah : dan Hobinya.


Ayah memiliki banyak hobi, selain catur dan bridge, beliau juga menyukai membaca, koleksi buku-nya bejibun, sayang setiap kali kami pindah, buku2 itu sebagian besar menghilang. Hobi membaca dan mengumpulkan buku turun pada kedua anak lelaki-nya, aku dan abangku. Aku lebih ke membaca, dan abang-ku lebih ke mengumpulkan jadi klop sekali he he.  Buku yang dia miliki sebagian besar mengenai manajemen, sejarah, novel dan koleksi kliping berbagai koran dan majalah. Saat aktif bekerja dia berlangganan Matra, Tempo, Intisari, Jakarta Post dan Kompas selain koran wajib dari kantor yaitu Suara Karya yang menjadi corong Golkar. Beliau sangat terpukul dan jatuh sakit saat Tempo di breidel, aku berusaha mencetak Tempo digital di saat2 menyedihkan bagi Ayah. Maklum-lah Ayah bahkan memiliki koleksi Tempo mulai dari edisi pertama sampai dengan beliau meninggal.

Ayah juga hobi memasak dan makan, salah satu masakan kesukaan-nya adalah daging panggang kol pedas dan mie rebus ala cap cay. Dia juga menciptakan resep masakan sendiri yaitu daging steam, yang diracik bersama bawang putih, merah, cabe, garam, kecap dan sedikit merica plus sayur2an yang dia sebut sebagai papa’s steak. Kalau untuk jajanan Ayah paling suka martabak asin dan martabak manis. Ayah juga suka berbagai kacang2an, saat menonton TV Ayah sangat suka menikmati kacang goreng, kacang rebus, peyek kacang, dan kue cucur.

Sebelum Ayah terserang diabetes  kulkas kami selalu penuh dengan berbagai buah kaleng dan minuman ringan, namun Ayah terserang Diabetes yang cukup parah di tahun 1980 an saat kami masih di Bali. Ayah dirawat hampir sebulan di RS Sanglah, dan terpaksa menghabiskan Ramadhan dan bahkan Iedul Fitri di Rumah Sakit.  Iedul Fitri di rumah kasmi selalu berkesan, karena Ayah membeli berkerat kerat minuman bersoda 7up, kembang api, ratusan lilin warna warni dan balon.

Hobi-nya yang lain adalah musik klasik dan bernyanyi. Kamarnya penuh dengan kaset2 musik klasik seperti Beethoven, Schubert, Tchaikovsky, Chopin, Brahms, Sebastian Bach, Haydn, Wagner  dan Mozart. Tidak ketinggalan koleksi lagu2 batak seperti Trio Golden Heart, sementara untuk anak2nya beliau membelikan kami, Koes Plus, The Mercys, Panbers, dll.  Jika Ayah mandi, maka tak lama kemudian terdengarlah lagu Mario Lanza menyanyikan Ave Maria yang dibawakan oleh Ayah.  Lagu2 klasik ayah biasa-nya diproduksi perusahaan rekaman “CV Kota Makmur”.

Ayah juga sangat menyukai pakaian dan sepatu bagus, dia memiliki koleksi berbagai macam jas, kemeja,  sepatu, serta tak lupa dasi.  Ayah memiliki lemari khusus berukuran besar untuk perlengkapan-nya ini. Untuk parfum Ayah menggunakan merk Mandom (yang dulu iklan-nya sering dibawakan oleh Charles Bronson) , sedangkan untuk sepatu Ayah fanatik pada merk Bally dan kemeja Ayah fanatik pada merk Arrow. Untuk teman Mandom, Ayah menggunakan pisau cukur Solingen.

Ayah juga mengoleksi berbagai senjata tajam, pisau dan bahkan parang dari Nusa Tenggara Barat, saat Ayah sering ditugasakan inspeksi ke kantor Pos di pedalaman dengan menggunakan pesawat2 berukuran kecil. Namun ada koleksi yang tidak lazim, yaitu koleksi gigi Ayah (yang sempat copot) dan koleksi jenggot bekas cukuran, kedua-nya disimpan dalam botol kecil.

Menonton salah satu hobi ayah yang lain, dia sangat menyukai film action. Franco Nero, Clint Eastwood, Charles Bronson adalah aktor2 yang film-nya tidak pernah dilewatkan Ayah. Begitu juga saat era jagoan ini berganti menjadi Stallone, Schwarzenegger atau bahkan Van Damme, Ayah tetap menyukainya meski jadi lebih sering nonton di TV. 

Ayah juga cukup sering diminta tampil sebagai MC, berbicara di depan umum merupakan salah satu hal yang dia sukai. Kesempatan ini dia gunakan untuk berbicara tentang segala hal, dan diselipi humor disana sini.

Selain itu, Ayah juga menyukai olahraga badminton saat di Sibolga, dan lari pagi saat di Denpasar, dan ketika usianya menjadi lebih tua Ayah lebih senang menonton tinju dan sepak bola. Jika sedang ada momen Piala Dunia, maka aku turut menemani-nya menonton TV.

No comments: