Tuesday, December 10, 2013

Umrah #1 of 7 Persiapan

Setelah memiliki dana cukup, maka awal tahun 2009 saya dan istri memutuskan untuk mendaftar sebagai jemaah Haji. Kedua anak saya cukup sering mendengar cerita mengenai kerabat tetangga kakek dan nenek-nya yang kedua orang tua-nya menjadi korban tewas tragedi terinjak injak di Mina. Karena hal itu mereka berdua sepertinya belum siap melepas kami berangkat. Setiap kali kami membahas soal rencana keberangkatan selalu saja mereka menunjukkan ekspresi tidak nyaman dan takut.

Setelah diskusi keluarga dan bicara dari hati ke hati, akhirnya kami memutuskan untuk mendaftar di awal 2010 saja dengan asumsi akan berangkat di 2013, sedangkan 2009 kami isi dengan rencana Umrah sekeluarga. Hal ini adalah sekaligus untuk memberikan pemahaman pada kedua anak kami, seperti apa sebenarnya ibadah ke tanah suci, sehingga kami berharap mereka ikhlas melepas kedua orang tua-nya.  Sebelum berangkat Si Bungsu sempat2nya narsis dengan hp saya, seperti foto dibawah inilah kurang lebih usia-nya saat kami berangkat.

Untuk kepergian ini kami memilih Khalifah Tour, karena kebetulan salah seorang suami rekan kerja istri saya, alias Ustadz Rofi merekomendasikan biro ini sebagai salah satu yang terbaik, khususnya karena dikelola secara kekeluargaan. Dalam manajemen Khalifah saat itu, juga bergabung Ustadz Budi Prayitno yang merupakan sosok favorit kami sekeluarga karena kehalusan pekerti-nya dan ceramah2nya yang sangat menyentuh hati.

Umrah dan Haji adalah hal yang sangat berbeda karena selain ritualnya lebih singkat, saat pelaksanaan-nya berbeda, lokasi2 yang digunakan berbeda, namun juga lokasi di Mekkah dan Madinah lebih sepi dibanding saat musim Haji kecuali umrah saat Ramadhan. Setelah beberapa kali mengikuti rapat penjelasan yang salah satunya dilakukan di De Risol,  restoran risoles terkenal di jalan Citarum, Bandung, maka kami segera bersiap siap.



Umrah pada prinsipnya adalah berkunjung ke rumah Allah (baitullah) dengan menggunakan baju ihram (dua potong kain tanpa jahitan), tawaf (mengelilingi Kabah melawan putaran jarum jam sebanyak 7x), Sa'i (lari-lari kecil bolak balik Shofa dan Marwah sebanyak 7x mengikuti ritual Siti Hadjar, istri Nabi Ibrahim) dan tahalul (bercukur).

Disamping kewajiban diatas, kadang ditambahkan hal2 yang sunat (tidak wajib) yakni, mandi dan shalat sebelum ihram, shalat sunat thawaf, kecup/istilam  Hajar Aswad dan talbiyah (bacaan saat dari lokasi miqat ke Masjidil Haram).

Selama umrah (khususnya sejak ihram sd tahalul) berlaku larangan antara lain, memotong/mencabut rambut, memotong kuku (sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelum ibadah), memakai wewangian, berhubungan suami istri atau berkata kata dengan konotasi yang sama, membunuh binatang darat (namun binatang laut diperbolehkan), menikah atau menjadi wali/saksi pernikahan, bertengkar/perbuatan buruk lain-nya, mengganggu tanam2an, seperti memetik, mencabut, menggores dan lain2.

Selanjutnya di http://hipohan.blogspot.co.id/2013/12/umrah-2-cobaan-demam-berdarah-dan.html 


No comments: